Blog Details

Mengenal TKDN dari Manfaat, Sertifikasi, dan Cara Mendapatkannya

Cara Menghitung TKDN dari Biaya Tidak Langsung


Dalam konteks perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),  biaya tidak langsung atau dapat disebut factory overhead adalah seluruh biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak bisa langsung dikaitkan dengan satu produk tertentu.

Contoh biaya tidak langsung meliputi:

  • Listrik dan air untuk pabrik
  • Pemeliharaan dan perawatan mesin
  • Biaya administrasi pabrik
  • Keamanan dan kebersihan area produksi

Berdasarkan Permenperin Nomor 35 Tahun 2025 Pasal 7, biaya tidak langsung menjadi salah satu faktor penting yang dihitung dalam nilai TKDN barang, selain bahan/material langsung dan tenaga kerja langsung.

Bagaimana Cara Menghitung TKDN dari Biaya Tidak Langsung?

Pasal 7 menjelaskan bahwa perhitungan TKDN untuk faktor biaya tidak langsung (overhead) ditentukan oleh lokasi investasi dan kepemilikan fasilitas produksi. Berikut detail skemanya:

1. Overhead 100% – Investasi dan Produksi di Pabrik Sendiri

  • Sudah berinvestasi di Indonesia
  • Proses produksi dilakukan di pabrik milik sendiri yang berlokasi di Indonesia

2. Overhead 60% – Produksi di Pabrik Milik Perusahaan Lain

  • Perusahaan sudah berinvestasi di Indonesia
  • Produksi dilakukan di pabrik milik industri lain di dalam negeri

3. Overhead 30% – Produksi oleh Industri Lain di Pabrik Lain

  • Perusahaan berinvestasi di Indonesia
  • Produksi dilakukan oleh industri lain di pabrik milik industri lain di Indonesia

4. Overhead 0% – Tidak Berinvestasi di Indonesia

Jika perusahaan tidak memiliki investasi di Indonesia, maka kontribusi overhead dalam TKDN bernilai 0%.

Mengapa Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penting dalam TKDN?

  • Mendorong investasi langsung – hanya perusahaan dengan pabrik sendiri di Indonesia yang dapat nilai penuh 100%.
  • Memperkuat industri dalam negeri – penggunaan fasilitas produksi lokal ikut dihargai.
  • Mengurangi ketergantungan impor – perusahaan terdorong membangun kapasitas produksi dalam negeri.
  • Memberikan kepastian hukum – skema overhead 100%, 60%, 30%, atau 0% membuat perhitungan TKDN lebih transparan.

Bagaimana Perusahaan Bisa Memaksimalkan Nilai TKDN Overhead?

  • Bangun pabrik sendiri di Indonesia → agar langsung mendapat nilai 100%.
  • Gunakan fasilitas produksi lokal → bila belum punya pabrik, sewa pabrik industri lain dalam negeri (nilai 60%).
  • Simpan dokumentasi biaya overhead → seperti tagihan listrik, biaya pemeliharaan, dan catatan administrasi.
  • Kolaborasi dengan vendor lokal → untuk memastikan proses produksi terhubung dengan rantai pasok dalam negeri.
  • Ajukan sertifikasi TKDN lebih awal → agar lebih cepat diakui dalam pengadaan pemerintah.
  • Manfaatkan pendampingan ahli → bersama Alatan Asasta Indonesia, Anda dapat memastikan seluruh perhitungan overhead sesuai regulasi terbaru dan mempercepat proses sertifikasi TKDN.

Kesimpulan

Perhitungan TKDN factory overhead 2025 menekankan bahwa investasi dalam negeri dan kepemilikan pabrik menjadi kunci. Dengan aturan baru, perusahaan bisa lebih jelas memetakan kontribusi overhead dalam nilai TKDN barang.

Bagi pelaku usaha, memahami aturan ini berarti menyiapkan strategi bisnis jangka panjang: meningkatkan nilai TKDN, membuka peluang dalam tender pemerintah, serta memperkuat daya saing industri lokal.

0 Comments

Post Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *